STANDAR DEVIASI DAN KARAKTERISTIK BETON
APA ITU KUAT TEKAN BETON?
Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Jadi dalam proses pengujiannya, benda yang berasal dari beton akan ditekan menggunakan mesin tekan untuk melihat seberapa jauh kekuatan tekanannya.
Pada dasarnya, kuat tekan beton menjadi sifat yang paling penting dalam kualitas beton dibandingkan dengan sifat lainnya. Hal ini karena banyak sifat-sifat fisik utama beton bisa ditentukan dari berbagai kuat tekan beton seperti kuat geser beton, modulus elastisitas beton, kuat tarik belah beton, syarat kedap air, syarat keawetan beton dan lain
Faktor yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton
Sifat dan Proporsi Campuran Beton
Kondisi Pemeliharaan
Faktor Pengujian
- peraturan lama : PBI 1971 N.I.-2
- peraturan baru : SNI 03-2847-2002
Di bagian ini akan dibahas tentang perbedaan dan konversi antara PBI 1971 N.I.-2 ke SNI 03-2847-2002 tentang satuan dan benda uji beton.
Konversi benda uji
No | Benda uji | Pembanding kuat tekan |
1 | Kubus 15 x 15 x 15 cm | 1,00 |
2 | Kubus 20 x 20 x 20 cm | 0,95 |
3 | Silinder 15 x 30 cm | 0,83 |
- Contoh form excel kuat tekan beton kubus :
- Mutu K125 link : download
- Mutu K225 link : download
- Mutu K300 link : download
- Mutu K350 link : download
- Mutu K400 link : download
- Mutu K500 link : download
Apa itu Standar deviasi?
Secara definisi, Standar Deviasi adalah metode analisa tingkat mutu dengan mengukur nilai deviasi (penyimpangan) pada beton. Jika penyimpangan (deviasi) pada beton nilainya besar maka nilai kuat tekan beton akan semakin kecil.
Untuk analisa desain mix = 30 benda uji berurutan yang boleh diambil dari :
- trial mix
- proyek atau pekerjaan lain yang menggunakan desain mix yang sama (dengan sumber dan jenis material yang sama pula)
- benda uji diambil dalam rentang waktu tidak lebih dari 45 hari
Mengingat pentingnya informasi mengenai kuat tekan beton, maka selanjutnya kita akan mengulas tentang beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton itu sendiri. Sebenarnya ada 3 faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan beton yaitu:
Faktor pertama ini menjadi tindakan awal dalam proses pembuatan beton untuk mencapai mutu yang diinginkan. Anda tentu tahu bahwa setiap komponen yang diperlukan dalam campuran beton memiliki peranan penting. Namun ada beberapa sifat dan proporsi yang memiliki pengaruh dominan yaitu rasio air/semen, tipe semen, air campuran, agregat dan bahan tambahan.
Faktor yang kedua adalah kondisi pemeliharaan yang dilakukan setelah beton selesai dibuat. Meski menjadi salah satu material terkokoh namun bukan berarti beton tidak membutuhkan pemeliharaan. Faktanya, pemeliharaan secara berkala tetap perlu dilakukan agar beton berada di kondisi yang prima.
Dari mana Anda bisa tahu nilai kuat tekan beton? Sebelum dipasarkan atau diantar kepada pemesan, setiap beton akan melalui proses pengujian. Pengujian ini biasa disebut dengan uji kuat tekan beton dan selalu dilakukan agar kita bisa tahu apakah kekuatan beton sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan yang direncanakan.
Pengujian ini sendiri biasanya dilakukan pada material beton segar yang berbentuk kubus atau silinder, di mana material beton ini sudah mewakili campuran beton. Jangan lupa unyuk mencatat berat dan ukuran beton yang akan diuji. Selanjutnya, siapkan alat uji tekan beton. Anda harus tahu bahwa alat ini memang dirancang secara khusus untuk menguji kuat beton. Jadi Anda tidak boleh asal menguji kekuatan beton dengan cara atau alat lain.
Jika alat sudah siap, maka Anda bisa meletakkan beton yang akan diuji tepat di bagian tengah mesin uji. Operasikan mesin dengan penambahan beban yang konstan antara 2kg/cm2 sampai dengan 4kg/cm2 per detiknya. Lakukan uji tekanan ini hingga beton yang diuji hancur dan pastikan Anda mencaat semuanya termasuk beban maksimum, kondisi beton uji hingga gambar bentuk pecahannya selama pengujian berlangsung.
Lalu kapan uji kuat tekan beton ini biasanya dilakukan? Waktu ideal untuk melakukan uji kuat tekan beton adalah saat beton berusia 3 hari, 7 hari dan 28 hari dengan minimal pengujian pada 2 beton setiap kali pengujian dilakukan.
Peraturan tentang desain dan persyaratan mengenai pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, sampai saat ini yang masih menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah 2 peraturan, yaitu :
Hubungan kuat desak beton dengan berbagai umur
Tabel konversi beton | |
Umur beton (hari) | Perbandingan Kuat Tekan |
3 | 0.46 |
7 | 0.70 |
14 | 0.88 |
21 | 0.96 |
28 | 1.00 |
RASIO KUAT TEKAN BETON TERHADAP UMUR REFERENSI: PBI-1971
Semen Portland Biasa
Pengujian kuat tekan beton dimaksudkan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton melalui mesin tekan beton. Besarnya kuat tekan beton ini menunjukkan baik tidaknya mutu pelaksanaan beton. Apabila mutu pelaksanaan beton dan benar maka akan didapat mutu beton sesuai dengan yang diinginkan. Kuat tekan juga dapat diartikan sebagai beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.
Rumus yang digunakan untuk menghitung Standar Deviasi :
Xi = data kuat tekan dari setiap benda uji (x1, x2, x3, dst)
Xrt = data kuat tekan rata-raat dari semua benda uji
n = Jumlah benda uji
Nantinya nilai standar deviasi ini digunakan untuk mengukur kuat tekan beton (F’c). Rumus yang digunakan untuk uji kuat beton yaitu :
F’c = Xrt – (1,645 X S)
Fungsi dari uji tekan ini yaitu untuk mengukur nilai kuat tekan beton menggunakan mesin uji tekan. Nilai dari kuat beton digunakan untuk menganalisa kualitas atau mutu beton.
Faktor pembesaran Sd dan jumlah benda uji
Jika jumlah benda uji yang dibuat kurang dari 30 buah, masih dapat diijinkan dengan memakai faktor pembesaran untuk nilai standar deviasi :
- Contoh form excel standart deviasi dan karakteristik beton kubus :
- Mutu K125 link : download
- Mutu K225 link : download
- Mutu K300 link : download
- Mutu K350 link : download
- Mutu K400 link : download
- Mutu K500 link : download
Komentar
Posting Komentar